Wecarejatim.com, Bangkalan – Anggota Komisi V DPR RI Dapil Madura, Syafiuddin Asmoro mendorong program 25 orang sarjana dalam 1 desa di Madura. Hal itu untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pulau Garam. Progam beasiswa itu didanai pemerintah daerah atau pemerintah desa melalui Dana Desa (DD).
“Ya bisa mungkin dalam satu tahun satu sampai lima anak yang bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Perguruan Tinggi, khususnya yang ada di Kabupaten Bangkalan, artinya nanti program itu bisa dikerjasamakan dengan kampus yang ada di Bangkalan, kata dia, Senin (21/03/2022).
Ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan ini meyakini progam tersebut bisa terwujud jika pemangku kebijakan mulai dari Pemerintah Daerah, Camat dan Pemerintah Desa bersinergi untuk mendorong peningkatan SDM di Madura yang saat ini masih rendah dibanding daerah lain.
“Apalagi saat ini di Bangkalan (Misalnya) banyak pondok-pondok pesantren yang juga sudah memiliki Kampus, itu malah bagus untuk bisa meningkatkan intelektual sekaligus juga spiritual bagi generasi muda,”tambahnya.
Dengan peningkatan SDM kata dia, masyarakat Madura akan lebih siap menghadapi era industrialisasi, miliki daya saing hingga meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Secara teknis ia menyarankan pemerintah daerah membuat regulasi untuk merealisasikan progam beasiswa Dana Desa itu melalui Perda, Perbub atau Surat Edaran kepada pemerintah Desa.
“Madura ini kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), nah makanya ini butuh SDM handal juga untuk bisa mengelolanya dengan baik dan bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat madura,” tandas mantan Anggota DPRD Jatim ini.
Abah Syafi juga mengapresiasi beberapa desa yang telah mengucurkan beasiswa DD di madura. Program itu diharapkan menjadi progam jangka panjang dan berkelanjutan.
“Nah (seperti) di Bangkalan itu kan sudah ada desa yang memberi beasiswa, saya berharap yang lain juga bisa melakukan hal yang sama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Madura,”pungkasnya.
Perlu diketahui, 2 Kabupaten di Madura, yakni Kabupaten Bangkalan dan Sumenep masuk alami kemiskinan ekstrem, Kemiskinan ekstrem di dua Kabupaten tersebut mencapai 23 persen dari total 508 jiwa di Jawa Timur. 12, 44 persen di Bangkalan dan 11, 98 persen di Kabupaten Sumenep.
Pemerintah selama berupaya untuk terus menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur dan Madura melalui Jatim Puspa, Pemberdayaan BUMDes, Desa Berdaya hingga PKH Plus.
Kemiskinan ekstrem mengacu pada pendapatan seseorang dibawah 1,25 UD atau Kurs dollar 14.647 perhari atau sekitar 439.000 perbulan. Selain itu, kemiskinan ekstrem juga mengacu kepada seseorang atau keluarga yang langka kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan informasi. (Hadi)