Bupati Mojokerto Launching MojokertoKab- CSIRT

Wecare Jatim- Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melanching ‘MojokertoKab-CSIRT’ di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto.

Tahun 2022, Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu pilot project dalam pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Indonesia.

banner pulkada

Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto mengatakan, kemajuan digital saat ini terdapat resiko keamanan yang terjadi secara pararel dengan perkembangan teknologi itu sendiri.

“Menurut website BSSN, dari Januari sampai September 2022 terdapat sekitar 149 juta serangan siber yang terjadi di Indonesia,” ungkapnya, dilansir dari beritajatim.com, Kamis (10/11/2022).

Di Jawa Timur sendiri, lanjut Ardi, jumlah serangan siber mencapai 12 juta serangan. Di Kabupaten Mojokerto terdapat beberapa isu yang cukup krusial yakni belum optimalnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam penyelenggaraan sistem elektronik belum menyediakan sistem pengamanan dan belum ada sistem penanggulangan insiden.

“Sehingga perlu dibentuknya Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Tujuannya adalah untuk melakukan penyelidikan dan melindungi sistem informasi atau keamanan data dan pencegahan insiden,” katanya.

Yakni dengan cara deteksi ancaman, perencanaan mitigasi dan tinjauan atas arsitektur keamanan informasi di lingkungan Pemkab Mojokerto. Dengan terbentuknya ‘MojokertoKab-CSIRT’ diharapkan layanan keamanan informasi kepada pengguna teknologi bisa terwujud dengan baik dan dengan adanya peningkatan kesadaran para stakeholder OPD terkait akan pentingnya keamanan informasi.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Informatika, Media dan Transportasi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Rinaldy mengatakan, seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, spektrum ancaman semakin luas.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-74 pada tanggal 16 Agustus 2019 lalu. Data adalah jenis kekayaan baru Bangsa Indonesia.

Data lebih berharga daripada minyak sehingga dalam bidang pertahanan keamanan, Indonesia harus tanggap dan siap menghadapi perang siber.

“Berdasarkan hasil monitoring traffic internet di ruang Siber Indonesia oleh Pusat Informasi Keamanan Siber BSSN, sudah tercatat lebih dari 860 juta anomali traffic sampai Oktober ini. Dengan kategori serangan terbanyak yakni infeksi malware, trojan activity hingga pengumpulan informasi untuk mengetahui celah keamanan,” urainya.

Tim Tanggap Insiden Siber harus tanggap terhadap, anomali, serangan siber hingga tingkat yang paling tinggi adalah insiden.

Dampak dari serangan siber tersebut mengakibatkan berbagai kerugian. Baik dari sisi individu maupun dari sisi organisasi.

Seperti penyalahgunaan penggunaan data pribadi, tidak tersedianya sistem pada layanan elektronik, manipulasi informasi digital hingga kebocoran data individu.

Pembentukan CSIRT tersebut sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Bebas Elektronik (SPBE). Dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM 2020-2024 telah mengamanatkan kegiatan pembentukan 121 CSIRT sebagai salah satu proyek prioritas strategis. Tahun 2021 terdapat penambahan pembentukan CSIRT sebanyak 10 CSIRT.

Pembentukan ‘MojokertoKab-CSIRT’, lanjut Renaldy, telah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari program eksistensi disertai penilaian aktivitas keamanan insiden siber, rekomendasi dan konsultasi sehingga Pemkab Mojokerto bisa melaunching ‘MojokertoKab-CSIRT’. Sehingga ke depan bisa menjalankan perannya sebagai salah satu CSIRT organisasi pada sektor administrasi pemerintahan.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati mengatakan, ‘MojokertoKab-CSIRT’ diharapkan bisa eksis dan berfungsi sebagaimana mestinya.

“Dan harapannya semakin ke depan semakin profesional didukung oleh peningkatan kapasitas dari SDM dan tentunya melaksanakan berbagai pelayanan yang berhubungan dengan Computer Security Incident,” tuturnya, dilansir dari beritajatim.com, Kamis (10/11/2022).

Fakta di lapangan, masyarakat Kabupaten Mojokerto mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap keamanan dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi. Diskominfo Kabupaten Mojokerto bergerak sesuai dengan misinya.

Usai memberikan sambutan, Bupati Mojokerto didampingi Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Informatika, Media dan Transportasi, BSSN Rinaldy, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, Diskominfo Provinsi Jatim Achmad Fadlil Chusni dan Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto melaunching ‘MojokertoKab-CSIRT’.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *