Wecarejatim.com, Sumenep – Puluhan orang yang terdiri dari Puluhan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep KNPI bersama masyarakat Gadu Timur dan Lenteng melakukan aksi demonstrasi di kantor Polres Sumenep, Kamis (17/3/2022).
Mereka meminta Polres Sumenep menindak anggota polisi yang diduga melakukan tindakan diluar SOP. Lima anggota Polres Sumenep melepaskan tembakan kepada Herman (24) warga Gadu Timur Kecamatan Ganding. Polisi melepaskan tembakan berkali-kali kepada korban meski sudah terkapar.
Tindakan itu dianggap melanggar Peraturam Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia (HAM).
Orator aksi, Afis Mawardi mendesak kepada Kapolres Sumenep untuk menindak tegas kelima anggota polisi itu karena melakukan tindakan diluar standar operasional. Mereka melepaskan tembakan berkali-kali meski korban sudah terkapar tidak melakukan perlawanan.
“Herman bukan hewan Pak. Kenapa dibunuh dengan cara sadis kayak gitu,Harusnya, dilumpuhkan saja. Kami meminta keadilan, datangkan lima anggota yang telah menembak saudara almarhum Herman,”kecam dia.
Ketua GMNI Sumenep, Robi Nurrahman meminta lima oknum polisi yang menembak Herman secara brutal di pecat dan diberi sangsi hukum. Sebab kata dia, oknum polisi tersebut tidak hanya melumpuhkan tapi melepaskan tembakan bertubi tubi meski korban sudah terkapar.
“Ini urusan nyawa manusia jangan seenaknya. Jadi tolong segera tangkap dan pecat lima oknum polisi yang menghabisi nyawa Herman,”tegas Robi.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya memundurkan diri dari jabatannya karena dinilai tidak bisa mengayomi bawahannya.
“Silahkan Bapak Kapolres Sumenep memundurkan diri saja, karena telah lalai mengayomi dan mendidik bawahannya dengan baik,”pungkasnya. (Hadi)