Wecarejatim.com, Banyuwangi – Dua Perguruan Silat di Banyuwangi bentrok. Bentrokan dua Perguruan silat itu yakni Pagar Nusa dan PSHT terjadi sekitar pukul 02:45 WIB di Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan
Bangorejo Kabupaten Banyuwangi.
Bentrokan dari dua perguruan itu melibatkan ratusan pesilat itu memakan satu korban jiwa dan beberapa dari mereka mengalami luka. Keributan antar dua perguruan silat itu merusak rumah warga dan tempat ibadah. Sejumlah botol mirip molotov dan batu berserakan di depan rumah warga.
Kapolres Banyuwangi AKBP. Didik Hariyanto mengutarakan bahwa kedua belah pihak sudah bersepakat untuk damai untuk mendinginkan suasana. Disamping itu petugas keamanan dari TNI-Polri dan Sat Brimob Polda Jatim terus bersiaga di sekitar lokasi.
“Selain sepakat untuk berkonsolidasi anggota, juga menyampaikan kepada seluruh warga untuk permasalahan yang ada, Kedua belah pihak juga untuk menyampaikan terkait proses hukum yang ada,”terang dia, Jumat (11/3/2022).
Kata dia, polisi juga terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak agar konflik tidak melebar dan segera teratasi. Polisi juga melakukan penjagaan di sejumlah tempat dan perbatasan Jember, Situbondo, Bondowoso dan Bali.
“Kita melakukan sharing point yang dianggap rawan seperti Desa Bangorejo dan Pesanggaran,”tambahnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani datang langsung ke lokasi kejadian untuk mendamaikan kedua belah pihak.
Ipuk juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga persatuan dan persaudaraan. Ipuk juga telah menemui kedua belah pihak agar pertikaian itu segera teratasi.
“Mari kita semua menahan diri, menjaga persaudaraan. Saya minta semua menjaga kondusifitas di internal masing masing, kami nantinya akan bersilaturahmi dengan semua perguruan silat yang ada di Banyuwangi,” ungkap dia. (Republika.co.id)