PendidikanRegional

IKA Unair Lakukan Gerakan Adopsi Terumbu Karang

20
×

IKA Unair Lakukan Gerakan Adopsi Terumbu Karang

Sebarkan artikel ini

Wecare Jatim- Gerakan adopsi dan perawatan 7.700 terumbu karang dilakukan oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair), yang bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur dan POSSI Jatim,, serta pihak terkait lainnya, Sabtu (12/11/2).

Kegiatan itu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dasar laut,

Dalam kesempatannya, Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan tersebut dalam rangka memperingati ulang tahun IKA UNAIR ke-50 dan Hari Jadi Jawa Timur ke-77.

Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, mengatakan bhawa dengan adopsi terumbu karang tersebut, biota laut yang ada di pesisir pantai bisa terawat.

“Dengan adopsi terumbu karang ini, maka kami ingin menjaga biota laut yang ada di dasar laut Pantai Pasir Putih ini. Dengan demikian, bisa menghasilkan ikan yang berkualitas untuk masyarakat Situbondo,” kata Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, dilansir dari TribunJatim.com, Senin (14/11/2022).

Adopsi 7.700 terumbu karang ini, sambung Adhy Karyono, melibatkan sekitar 80 penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim. “Hampir 60 persen pesisir laut Jawa Timur ini rusak. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan adopsi terumbu karang,” jelasnya.

Adhy Karyono menjabarkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jatim, kerusakan terumbu karang sudah mencapai 60 persen dari keseluruhan luas perairan Jatim yang mencapai 118 ribu hektar.

Rusaknya ekosistem terumbu karang sendiri sifatnya mengganggu fungsi-fungsi ekologis yang sangat penting bagi Biota laut, seperti hilangnya tempat hidup berbagai spesies ikan bernilai ekonomis tinggi.

Selain itu, keberadaan terumbu karang juga sebagai peredam ombak yang bisa mengurai energi ombak saat sampai ke pantai.

Sementara Ketua 7 IKA UNAIR Mirza Muttaqien mengatakan bahwa, gerakan penanaman terumbu karang sudah cukup banyak dilakukan, namun yang menim gerakan atau monitoring perawatan terumbu karang bawah laut. Karena terumbu karang berbeda dengan tanaman darat. Karena terumbu karang dalam satu tahun hanya bisa tumbuh sekitar 1 centi,” jelas Mirza Muttaqien.

Menurut Mirza Muttaqien, dengan apdosi terumbu karang ini, maka menandai adanya gerakan monitoring atau perawatan terumbu karang.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *