Kunjungan Istri Bupati Sampang Di Desa Yang Jarang Tersentuh Bantuan Pemerintah

Wecare Jatim – Istri Bupati Sampang H. Mimin Slamet Junaidi mengunjungi kediaman H. Sadan (55) dan Manisa (52) di Dusun Sendang, Desa Torjunan, Kabupaten Sampang Madura.

Kunjungan Ibu Bupati H. Mimin ini lantaran ada pemberitaan yang Viral sebelumnya bahwa H. Sadan hidup sebatang kara dan jarang tersentuh bantuan Pemerintah.

Turut mendampingi ibu Bupati H. Mimin Slamet Junaidi, Fokopimcam Robatal, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat ( FKKS ) Kecamatan Robatal, Kepala UPTD Puskesmas Robatal, PJ Desa Torjunan.

Camat Robatal Sunarto mengaku bahwa kunjungan bersama ibu Bupati itu atas perintah langsung dari Bupati Sampang H. Slamet Junaidi karena ada pemberitaan (Media) yang viral.

“Melalui kabag Humas Kami diperintahkan langsung oleh beliau untuk mengunjungi Pak Sadan dan segera melaporkan kembali perihal perkembangannya,” Jelasnya.

Terpisah, Jarot Ketua BPD Desa Torjunan mengucapkan terimakasih atas kunjungan ibu Bupati Sampang Kerumah salah satu warganya.

“Terimakasih atas keperdulian pemerintah Kabupaten Sampang merespon langsung pemberitaan yang sempat viral perihal keaadan sosial H. Sadan, sehingga Ibu Bupati berkunjung kerumahnya untuk meberikan bantuan,”Katanya. Jum’at, 28/10/2022.

Kendati demikian Jarot mengklarifikasi tentang informasi H. Sadan yang jarang menerima bantuan sosial. Jarot mengaku mendapat penjelasan dari aparat Desa setempat bahwa H. Sadan itu terdaftar di program PKH dan bantuan BPNT.

“Jadi H. Sadan tidak memenuhi syarat sebagai penerima BLT yang bersumber dari DD,” Terangnya.

Lebih lajut Jarot berharap Kepedulian Ibu Bupati ini tidak melahirkan masalah sosial baru yakni kecemburuan social yang bermuara pada disintegrasi antara masyarakat. Karena faktanya, didesa tersebut banyak masyarakat yang memiliki masalah sosial yang lebih parah dari pada H. Sadan.

“Akibatnya selesai kunjungan Ibu Bupati tadi banyak masyarakat yang datang ke pemeritah desa karena mereka merasa lebih layak mendapatkan perhatian,” Ungkapnya.

Pihaknya berharap Kedepan kepada para pemangku kebijakan dalam menetukan kebijakan tidak hanya mengunakan parameter seberapa viral dimedia tapi harus menggunakan variabel data yang valid dan akurat,” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *