Wecare Jatim- Jika umumnya ampas tebu berakhir di tempat pembuangan, kali ini justru limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Inovasi brilian itu digagas oleh Arif Prawoko, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mahasiswa yang akrab disapa Arif itu menyadari potensi performa biolistrik dari ampas tebu.
Ide cemerlangnya muncul dari keresahan mengenai kurang maksimalnya pemanfaatan limbah industri gula. Terlebih, stok energi di Indonesia semakin menipis seiring berjalannya waktu.
Dikutip dari DetikJatim.com, Rabu(26/10/2022), “Isu energi terbarukan sendiri juga lagi gencar dikembangkan, jadi garis besar idenya juga dari sana,” tutur Arif dikutip dari laman resmi kampus ITS pada Rabu (19/10/2022).
Upaya pengolahan limbah tebu yang dilakukan yakni menjadikan sebagai substrat anoda dalam sistem Microbial Fuel Cell (MFC).
MFC sendiri merupakan sistem yang memanfaatkan prinsip biolektrokimia untuk menghasilkan sumber listrik baru dari bahan alami.
Sementara itu, substrat ampas tebu dengan bantuan jamur Aspergillus Niger dianggap mampu menggantikan Saccharomyces, mikroorganisme yang umum digunakan pada proses kerja sistem MFC.
Usai melalui proses pengujian, performa biolistrik yang dihasilkan oleh temuannya menunjukkan peningkatan.
Hasilnya dapat terlihat bahwa penggunaan substrat ampas tebu justru lebih unggul dan layak untuk dipertimbangkan dibandingkan dengan penggunaan mikroorganisme sebelumnya.
Inovasi Arif ini membuatnya menempati posisi ketiga sebagai juara di ajang Environmental Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Agustus lalu.
Alumnus SMAN 1 Kendal tersebut meyakini penemuannya itu menjadi langkah awal, ia berharap ada pengembangan lanjutan nantinya.
Besar harapan hasil penelitian Arif dapat dilirik oleh peneliti maupun perusahaan energi lain untuk dikembangkan pada skala yang lebih besar.
Sumber : DetikJatim.com