KriminalRegional

Pelaku Gendam Gasak Uang Milik Kakek di Mojokerto

35
×

Pelaku Gendam Gasak Uang Milik Kakek di Mojokerto

Sebarkan artikel ini

Wecarejatim.com, Mojokerto – Basori (71), warga Desa Kutogirang, Ngoro, Mojokerto digendam pria tak dikenal hingga uang Rp 2 juta miliknya dibawa kabur pelaku.

Padahal, sehari-hari dia tinggal seorang diri. Uang tersebut sedianya untuk usaha elpiji dan ayam.

Pagi itu, Rabu (11/9/2024) sekitar pukul 06.50 WIB, Basori jalan kaki ke rumah tetangganya untuk membayar tagihan listrik. Saat akan pulang, karena tempat pembayaran tutup, dia dihampiri seorang pria mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam. Tepatnya di perempatan Dusun Krapyak, Desa Kutogirang.

Pria bertubuh kekar, besar, serta memakai celana, jaket dan helm hitam ini awalnya menanyakan warung nasi kepada Basori. Tanpa menaruh curiga, bapak 4 anak ini mengantar pelaku ke warung dekat rumahnya. Pelaku lantas menanyakan toko rokok. Ia dengan tulus menunjukkan tempatnya. Namun, pelaku batal membeli makan maupun rokok.

“Pelaku sok kenal dan sok akrab, padahal saya tidak kenal. Pelaku mengaku bernama Farhan, rumahnya dekat gilingan batu,” terangnya kepada detikJatim di rumahnya, Senin (16/9/2024).

Selanjutnya, pria tak dikenal itu membonceng Basori dengan dalih mencari rumah temannya di Desa Kutogirang. Pelaku beralasan hendak memberi bonus jual beli mobil kepada temannya tersebut. Tiba di depan rumah kosong di tengah sawah, pelaku pura-pura menukar uang Rp 100.000 kepada Basori. Saat itulah, korban mengeluarkan uang Rp 2 juta dari saku belakang celananya.

“Uang saya Rp 2 juta diambil sama pelaku. Anehnya saya diam saja, saya pikir nanti dikembalikan, mau saya minta kok kalah dengan perasaan sungkan, takut dikira tidak percaya. Kemudian saya disuruh jaga motor, pelaku ke sawah,” jelasnya.

Dari tempat sepi tersebut, Basori lantas dibonceng pelaku ke toko sembako di Desa Kutogirang. Saat itu, pelaku berdalih akan membeli beras untuk istrinya. Saat korban lengah, pelaku kabur menggunakan sepeda motornya. Sedangkan korban ditinggalkan begitu saja.

“Dia naik motor, langsung kabur. Saya tidak teriak, baru sadar ditegur tetangga, kemudian diantar pulang tetangga,” ungkapnya.

Sejak istrinya meninggal karena COVID-19 tahun 2020, Basori tinggal sendirian. Empat anaknya sudah berumah tangga dan tinggal di Surabaya, Gresik dan Ngoro, Mojokerto. Uang yang dirampas pelaku gendam sedianya untuk melanjutkan usaha elpiji melon dan jualan ayam.

Akibatnya, Basori menghentikan sementara usaha kecil-kecilannya tersebut. Untuk bertahan hidup, ia makan beras bantuan pemerintah yang dibagikan pada 5 Agustus 2024 sebanyak 15 Kg. Sedangkan lauknya kadang kala dari sejumlah tetangga dekatnya. Terkadang ia masak sendiri.

“Masak bisa ketemu kalau dilaporkan. Jadi, belum saya laporkan (ke Polsek Ngoro),” tandasnya.

Sumber: Detik.com/Reg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *