Wecarejatim.com, Pamekasan – Penjualan batik lokal Pamekasan tembus hingga Rp 25 Juta selama pelaksanaan road show gebyar batik 2022 di dua tempat berbeda, yakni Malang dan Kabupaten Tuban.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan melalui Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Harsya Budi Bakhtiar mengatakan, untuk penjualan di Kabupaten Malang senilai Rp 15 Juta, sedangkan di Kabupaten Tuban mencapai Rp 10 Juta.
Menurutnya, yang paling penting dari acara tersebut adalah pemesanan berlanjut kepada para pengrajin batik lokal di Pamekasan. Pagelaran road show yang bertempat di Malang Town Square (Matos) jumlah repeat order langsung kepada perajin sebanyak 50 potong batik, sementara pelaksanaan gebyar batik di Pendopo Krido Manunggal, Tuban pesanan kepada perajin mencapai 80 potong batik.
“Alhamdulillah, perajin batik kita sudah dapat order, terutama dalam jumlah yang cukup lumayan, ada yang seragam, ada yang biasa. Jadi, acara ini adalah event promosi dan pemasaran,” ungkapnya.
Dia berharap, pelaksanaan gebyar batik tersebut tidak sebatas terjadi transaksi di tempat acara, melainkan yang lebih penting repeat order kepada para perajin. Sehingga, ekonomi mereka meningkat sesuai harapan bersama.
“Alhamdulillah batik Pamekasan terkenal, dan order berkelanjutannya berjalan,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya membawa empat perajin dalam dua acara gebyar batik tersebut. Empat perajin itu dari empat sentra berbeda, meliputi sentra Podhak, sentra Klampar, sentra Larangan Badung, dan sentra Pademawu.
“Pada event berikutnya kita pilih lagi pembatik-pembatik lain, pembatik yang ikut sebelumnya istirahat dulu biar dia fokus ke penjualan, dan memelihara data base konsumennya. Jadi pemerataan biar semua sentra bisa terangkat,” pungkasnya.