Wecare Jatim- Korban penipuan yang diduga dilakukan bandar arisan online (arisol) berinisial MGA (28) sekitar 100 orang dengan total kerugian sekitar Rp 600 juta.
Puluhan korban berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari penjahit busana, ibu rumah tangga, guru TK hingga dokter.
Seperti ST (34), penjahit busana online asal Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Sehari-hari ia memasarkan jasanya melalui media sosial.
Selanjutnya busana yang selesai dijahit, ia kirim ke pelanggan menggunakan jasa kurir.
“Saya penjahit baju online. Penghasilan tak menentu, kadang garapan sepi, kadang ramai,” kata ST, dilansir dari detik.com, Senin (14/11/2022).
Susah payah ST dalam menyisihkan penghasilannya untuk membayar iuran arisol yang digelar MGA.
Sebab setiap bulan ia harus membayar Rp 1,7 juta kepada bandar arisol asal Kelurahan/Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto tersebut. Ia menjadi peserta arisol get Rp 25,5 juta sejak Februari 2022.
September lalu seharusnya ST mendapat giliran menerima arisol tersebut. Uang puluhan juta itu ia gadang-gadang untuk membelikan sepeda motor anaknya untuk sekolah.
Sayangnya, keinginan ST harus pupus di tengah jalan. Begitu juga mimpi anaknya mempunyai sepeda motor baru.
Sebab arisol yang digelar MGA tiba-tiba saja macet sejak Juli 2022. Bahkan, pelaku kabur sejak pertengahan September lalu.
Tidak hanya itu, ST juga harus menanggung kerugian Rp 8,5 juta. Sebab ia sudah 6 kali membayar iuran kepada MGA sejak Februari lalu.
Ketika masalah ini mencuat, ia hanya menerima pengembalian dana Rp 1,7 juta dari pelaku.
“Susah payah saya menyisihkan uang untuk bayar arisan. Rencananya mau belikan sepeda motor anak saya yang sudah masuk SMP,” terangnya, dilansir dari detik.com, Senin (14/11/2022).
Korban dugaan penipuan MGA juga dari kalangan tenaga pendidikan. Salah satunya berinisial AF (36), warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Sehari-hari ia mengajar di sebuah TK di Kota Mojokerto. Statusnya sebagai guru honorer dengan gaji hanya Rp 200 ribu per bulan.
Ia tergiur dengan profit 25 persen per bulan dari investasi dapin yang digelar MGA. Sehingga AF menyerahkan uangnya Rp 15 juta kepada pelaku. Tidak hanya itu, ia juga menjadi peserta arisol get Rp 25 juta yang digelar pelaku. Total iuran yang sudah ia bayarkan kepada pelaku Rp 8,5 juta.
Namun, MGA tiba-tiba saja menghentikan arisol tersebut. Bahkan, pelaku kabur dan tak bisa dihubungi. Sehingga uang AF Rp 23,5 juta juga ikut raib. Padahal, uang tersebut susah payah ia kumpulkan untuk membuka toko kecil-kecilan di rumahnya.
Sejauh ini baru 8 korban yang melaporkan MGA ke Polres Mojokerto Kota, yaitu pada Jumat (4/11/2022) dan Senin (7/11/2022). Pelaku diduga menipu sekitar 100 orang dengan modus arisol, jual beli arisol fiktif, serta investasi dapin dan bisnis rental mobil. Kerugian seluruh korban ditaksir mencapai Rp 600 juta.
(Redaksi)