Wecarejatim.com, Sidoarjo – Warga binaan Lapas Kelas IIA Sidoarjo antusias menggunakan hak pilih pada Pilkada Serentak 2024. Sebanyak 1.038 DPT sejak pagi terlihat mengantre di tiga TPS dalam lapas.
Kalapas Kelas IIA Sidoarjo, Sugeng Handono, mengungkapkan bahwa antusiasme warga binaan sangat tinggi sejak TPS dibuka. “Tiga TPS tersedia, yaitu TPS 901, 902, dan 903 di dalam lapas,” jelasnya, Rabu (27/11/2024).
Pilkada kali ini juga mendapat perhatian dari Polda Jatim dan perwakilan KPU luar negeri. Kedua pihak memantau langsung proses pencoblosan untuk memastikan kelancaran di area lapas.
“Alhamdulillah, hingga siang ini proses pencoblosan berjalan lancar tanpa kendala,” kata Sugeng saat diwawancarai. Ia juga mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang turut mendukung kelancaran pelaksanaan.
Sugeng menegaskan bahwa meskipun berada dalam keterbatasan, warga binaan tetap semangat menggunakan hak pilih. “Ini bukti bahwa mereka tetap ingin berkontribusi dalam demokrasi,” tambahnya.
Kunjungan pemantauan dari Polda Jatim dan KPU luar negeri menunjukkan pentingnya partisipasi warga binaan. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam menjamin hak politik warga negara di lapas.
Sugeng juga menyampaikan apresiasi kepada warga binaan yang disiplin dalam menjalani proses pemilu. “Mereka menunjukkan bahwa kondisi tidak membatasi semangat untuk berpartisipasi,” ujarnya.
Negara, kata Sugeng, wajib menjamin hak pilih warga binaan sebagai bagian dari hak asasi manusia. “Keterbatasan fisik tidak boleh menghilangkan hak politik mereka,” tegasnya.
Proses pemungutan suara di lapas berjalan tertib dan sesuai aturan yang ditetapkan KPU. Warga binaan diberikan edukasi sebelumnya untuk memahami mekanisme pencoblosan.
Partisipasi warga binaan ini menjadi contoh positif tentang demokrasi inklusif. Sugeng berharap semangat ini terus dijaga pada pelaksanaan pemilu mendatang.
Lapas Kelas IIA Sidoarjo juga menunjukkan komitmen dalam mendukung pelaksanaan pemilu yang adil. “Kami selalu berupaya memberikan fasilitas terbaik bagi warga binaan,” tutup Sugeng.
Antusiasme warga binaan ini menjadi bukti bahwa demokrasi dapat dijalankan di segala situasi. Hak pilih tetap menjadi hak setiap warga negara, termasuk mereka yang berada di balik jeruji besi.