RSUD dr Soetomo Surabaya Luncurkan Pembayaran DigiPay

Wecarejatim.com, Surabaya – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meluncurkan transformasi digital pelayanan RSUD Dr. Soetomo yang diberi nama DigiPay di Tunjungan Ballroom BC Hotel Double Tree Surabaya, Selasa (17/9/2024).

Untuk diketahui, DigiPay adalah aplikasi pembayaran elektronik yang telah terintegrasi dengan berbagai aplikasi layanan digital yang ada di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

banner pulkada

Sebagai pelengkap peluncuran DigiPay di acara ini juga disertai dengan penandatanganan kerjasama integrasi sistem pembayaran antara RSUD Dr. Soetomo dengan Bank Jatim.

Pj. Gubernur Adhy mengatakan, di tengah kemajuan teknologi digital, industri kesehatan dituntut untuk terus beradaptasi dengan teknologi informasi yang makin berkembang, baik dari layanan medis, administrasi maupun akuntabilitas keuangannya.

“Ini kegiatan sangat penting, karena memang tantangan zaman saat ini sudah digital. Seluruh layanan birokrasi dan publik harus sudah memanfaatkan teknologi digital dan elektronifikasi, artinya pembayaran cashless itu penting, dan hari ini kita luncurkan SoetomoDigiPay kerjasama dengan Bank Jatim,” katanya.

“Untuk itu, RSUD Dr. Soetomo berkomitmen dalam menghadirkan inovasi dan transformasi guna meningkatkan kualitas kemudahan dan kepastian layanan bagi masyarakat,” imbuhnya.

Digitalisasi terus didorong implementasinya di Jatim terutama karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri adalah penanggung Jawab untuk Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Sehingga memang penting bagi seluruh perangkat daerah melakukan digitalisasi terhadap seluruh layanan, baik layanan birokrasi maupun layanan terhadap masyarakat.

“Alhamdulillah ETPD kita sudah sangat tinggi 99,8 persen, artinya Provinsi Jatim sudah mulai dianggap digital dan sudah meninggalkan konvesional, dan ini adalah bagian dari transformasi digital yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.

Pj. Gubernur Adhy berharap inovasi teknologi informasi yang sudah berjalan dengan baik dan mampu memberikan manfaat, agar dapatnya di replikasi oleh instansi pemerintah atau swasta yang lain, sehingga tidak menambah kerumitan bagi masyarakat dengan adanya aplikasi-aplikasi baru yang esensi dan fungsinya memiliki kesamaan.

“Saya selalu dalam digital itu justru simpel dan tidak membuat kerumitan, apabila sudah ada aplikasi digitalisasi Rumah Sakit yang sudah baik, maka Rumah Sakit di daerah provinsi maupun kabupaten/kota itu dapat mereplikasi, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya,” ujarnya.

Sumber: RRI/Reg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *