Wecarejatim.com, Ponorogo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo menghentikan pengiriman air bersih kepada warga terdampak kekeringan seiring musim hujan tiba. Penghentian droping air bersih itu dimulai sejak Rabu (6/11/2024).
“Mulai Rabu kemarin sudah kita off-kan semua pengiriman air bersihnya,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya, Jum’at (8/11/2024).
Agung menyatakan, penghentian droping air bersih itu dilakukan karena berbagai pertimbangan. Alasannya karena medan atau akses jalan menuju ke lokasi warga terdampak kekeringan sulit dilalui seiring musim hujan.
Disamping itu, berdasarkan asesmen yang ia lakukan bersama petugas di lapangan, diketahui bahwa titik sumber air warga mulai terisi meskipun debitnya kecil. Atas kondisi itu, ia telah melaporkan ke pemangku wilayah untuk menghentikan pengiriman air bersih.
“Jadi sebagian sumber air warga sudah terisi kembali karena hujan juga sudah mulai turun,” jelasnya.
Agung menguraikan, petugas BPBD terakhir melakukan droping pada Selasa (5/11/2024) kemarin di lima titik lokasi. Masing-masing di dukuh Bedog dan Krajan Tengah Desa Wates, Kecamatan Slahung, serta di dukuh/Desa Pangkal Kecamatan Sawoo.
Adapun secara keseluruhan, total air bersih yang telah didistribusikan BPBD Ponorogo sebanyak 1,5 juta liter. Air bersih itu didistribusikan kepada 1.319 KK atau 3.690 jiwa di 24 dukuh, 19 desa tersebar di tujuh kecamatan.