Imbas Wabah PMK, Pasar Sapi di Ponorogo Ditutup

Ponorogo – Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak membuat Pemkab Ponorogo harus menutup pasar hewan. Penutupan ini diberlakukan selama 2 minggu ke depan. Salah satunya di Pasar Hewan Jetis, Ponorogo.

Imbasnya, para pedagang sapi dan kambing mengaku dagangannya pun merosot drastis. Bahkan harganya turun hingga 50 persen. Para pedagang pun kecewa, karena tidak mengetahui penutupan pasar.

banner pulkada

“Sampai sini ternyata pasar tutup, tidak tahu kalau ditutup, masalahnya kan orang kampung. Ini bawa satu ekor satu,” tutur pedagang sapi, Suyadi kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).

Suyadi menambahkan sapi miliknya biasanya dijual di harga Rp 16 juta, kini hanya ditawar Rp 8 juta. Dia pun mengaku kecewa, lantaran sapinya dalam kondisi sehat.

“Kalau pasar ditutup mau kerja apa, kan susah kalau pasar ditutup. Harga sapi saja saat ini turun 50 persen, ini biasanya Rp 16 juta, hanya ditawar Rp 8 juta, padahal kondisi sapi sehat,” terang Suyadi.

Menurutnya, imbas dari penutupan pasar hewan di Ponorogo membuat pedagang kelimpungan. Mereka tidak punya pekerjaan lain selain menjual hewan ternak miliknya.

“Ini sementara berjualan di luar pasar, barangkali ada yang mau beli,” tandas Suyadi.

Sementara di pasar kambing, Jetis, Ponorogo juga ditutup. Para pedagang masih nekat menjual dagangannya di pinggir jalan.

“Imbas PMK ini pasar ditutup, harganya juga turun drastis,” ujar pedagang kambing, Hermanto.

Menurutnya, proses jual beli terpaksa dilakukan di tepi jalan karena pasar ditutup. Dia pun hanya bisa pasrah, kambing miliknya ditawar murah.

“Biasanya Rp 2 juta, kini hanya Rp 1,7 juta, turun sampai Rp 300 ribu,” tandasnya.

Data Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo diketahui populasi sapi di Ponorogo mencapai 68 ribu ekor, 346 ekor di antaranya terjangkit PMK, 7 ekor sapi, 3 ekor kambing potong paksa dan 25 di antaranya dinyatakan sembuh dari PMK.

Sementara, Kabid Perdagangan Dinas Perdagkum Kabupaten Ponorogo, Okta Hariadi menerangkan penutupan pasar mulai tanggal 8 hingga 21 Januari 2025. Ada sembilan pasar hewan yang di Kabupaten Ponorogo kini ditutup untuk menekan penyebaran virus PMK.

“Hari ini masih banyak pedagang yang nekat berjualan karena memang susah juga untuk melarangnya, karena memang sudah terlanjur datang ke pasar sehingga berjualan dipinggir jalan,” pungkas Okta.

Sumber:Tribunnews/Reg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *