Pemprov Jatim Terus Bangkitkan UMKM Untuk Hadapi Ancaman Resesi Global

Wecare Jatim- Pemerintah Provinsi Jawa Timu rmemiliki strategi dalam menyiapkan diri menghadapi ancaman resesi global tahun 2023.

Langkah yang disiapkan Jatim yaitu dengan terus mendorong perkembangan sektor UMKM yang merupakan backbone perekonomian dengan sumbangsih 57,81 persen terhadap PDRB.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah mengatakan UMKM digadang menjadi tameng ekonomi Jatim pada resesi global tahun 2023 mendatang.

Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UKM Jatim terus gencar mengawal penguatan sektor bisnis menengah ke bawah itu.

Di antaranya dengan memberikan fasilitas untuk UMKM melalui East Java Super Corridor (EJSC) di Kota Malang, Jember, Pamekasan, Bojonegoro dan Madiun.

“Saya selalu diingatkan oleh Bu Gubernur Khofifah kalau menurut Jack Ma, di 2030 85 persen ekonomi dunia akan digerakkan oleh UMKM. Ini yang selalu kami pegang dan menjadi motivasi untuk mengawal penguatan UMKM Jatim, terlebih dengan tantangan resesi di tahun depan,” ujar Andromeda, dilansir Tribunnews.com, Senin (14/11/2022).

Andromeda menyebut, banyak hal yang telah dilakukan Pemprov Jatim khususnya Dinas Koperasi dan UKM guna untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan dan fasilitasi dari pemerintah terutama pelatihan dan pendampingan.

“Seperti kami rutin melakukan pelatihan pembuatan produk ayam katsu, kremes dan hokben. Diinisiasi oleh Yordan M Batara-Goa yang merupakan anggota Komisi A DPRD Jatim, kegiatan tersebut diikuti oleh banyak ibu rumah tangga di Surabaya dan sekitarnya,” tegasnya.

Ia juga beberapa kali melakukan pendampingan sertifikasi halal gratis. Yang terakhir diikuti oleh 50 pelaku UMKM dari berbagai jenis usaha makanan dan minuman dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, hingga Mojokerto.

Tak hanya itu, Dinkop juga telah memfasilitasi permohonan Kekayaan Intelektual hingga 2.590 merek dagang sejak 2014-2022.

Capaian lain yang telah diupayakan Dinkop UMKM Jatim di Tahun 2022 ini yaitu fasilitasi pembuatan katalog digital, desain logo kemasan, dan foto produk bagi 450 UMKM melalui Milenial Job Center (MJC), fasilitasi sertifikasi Hazard analysis and critical control points (HACCP) untuk jaminan mutu keamanan pangan bagi 4 UMKM, fasilitasi sertifikasi SNI untuk 2 UMKM, fasilitasi PIRT untuk 13 UMKM.

Selain itu, pendampingan sertifikasi halal juga telah dilakukan untuk 459 UMKM, pengajuan pendaftaran merek untuk 165 UMKM, Uji laboratorium produk untuk 29 produk UMKM, dan pelatihan pembuatan produk, manajerial, dan IT Entrepreneur bagi 2.000 UMKM serta pendampingan untuk Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi 1.600 UMKM.

Di sisi lain, terus dilakukan upaya – upaya kolaborasi dalam pemberdayaan UMKM, seperti pendampingan sertifikasi halal yang ditargetkan bagi 1.600 UMKM yang difasilitasi melalui kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Tak hanya itu, pihaknya juga menggandeng Kadin untuk melakukan Kurasi yang ditarget menghasilkan 111 produk UMKM.

Serta Kerjasama dengan BPR UMKM Jatim dalam menyalurkan kredit murah prokesra yang didukung subsidi bunga oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga tingkat suku bunga yang dibebankan dapat ditekan hingga 3 persen dengan plafon kredit maksimal sebesar Rp 10 Juta.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *