Pengamanan Pelabuhan Ketapang Semakin Ketat Jelang KTT G20 Di Bali

Wecare Jatim- Beberapa hari sebelum pelaksanaan KTT G20, aparat gabungan memperketat pintu masuk pulau Bali.
Pengendara dan penumpang kapal beserta barang yang dibawa menyeberang, wajib melalui alat scanner dan mesin X-Ray.

Sama seperti aturan masuk ke dalam bandara, para calon penumpang harus memasukkan tas mereka ke mesin x-ray sebelum masuk ke area pelabuhan.

banner pulkada

Jika sudah dinyatakan aman, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan melanjutkan perjalanan menggunakan kapal Feri ke Pulau Bali.

Screening tersebut adalah salah satu bagian pengamanan yang diterapkan di Pelabuhan Ketapang jelang KTT G20.

Sejak di luar pelabuhan, petugas keamanan mulai dari Polisi, TNI-AD, TNI AL, Security pelabuhan dan Polisi Militer sudah melakukan pengamanan. Di bagian kendaraan roda 2, petugas kepolisian dari Polresta Banyuwangi dibantu Brimob melakukan pemeriksaan ke semua calon penumpang.
Mulai dari mengecek bawaan, sampai menanyakan kelengkapan vaksin.

Bagi mereka yang belum mendapatkan tiga kali vaksinasi COVID-19, diminta ke klinik terdekat untuk melakukan tes PCR atau rapid test antigen sebelum melanjutkan perjalanan. Sedangkan di Pintu masuk kendaraan roda 4, pengamanan lebih ketat.

Security pelabuhan, bersama Polisi, Brimob dan TNI AL mengecek isi kendaraan yang akan menyeberang ke Bali.

Perwira Pengawas Klaster Pelabuhan Ketapang, Kompol Agung Setyo Budi mengatakan sejak Polri menyelenggarakan Operasi Puri Agung 2022 pada 8 November lalu, perlahan pengamanan di Pelabuhan Ketapang diperketat.

Sebagai pintu masuk Pulau Bali dari Banyuwangi, kepolisian bersama TNI memastikan jika semua orang dan kendaraan yang melintas ke Bali tidak akan mengganggu proses KTT tersebut.

Setiap harinya ada 42 personel gabungan yang bertugas dalam tiga shif untuk mengamankan pelabuhan Ketapang. Terdiri dari 25 anggota polisi, 3 polair, 4 brimob, 3 TNI AD, 2 TNI AL , 1 Polisi Militer dan 4 securiti pelabuhan.

Mereka dibagi dalam tiga ring pengamanan. Ring 1 berada di area muka dan pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Ada yang bertugas melakukan pemeriksaan kepada calon penumpang dan pengaturan lalu lintas.

Kemudian di ring 2 ada anggota intel dan serse dibantu TNI yang mengamankan dan berjaga di area dalam pelabuhan. Di ring 3 ada personel dari Satpolair yang melakukan pengamanan di laut.

Meski pemeriksaan dilakukan kepada para pengendara, Agung mengatakan jika prosesnya tidak mengganggu kenyamanan mereka. Semua penumpang tetap bisa menyeberang seperti biasa asalkan tidak membawa barang berbahaya dan memiliki persyaratan perjalanan yang lengkap.

“Tidak ada yang berubah untuk yang lainya. Kita hanya perketat pemeriksaan, total, ada 160-an personel gabungan yang bertugas di Pelabuhan Ketapang selama pengamanan G20 sampai 17 November nanti. Di dalamnya juga terdapat personel polisi dari Penjinak bom dan Anti Teror yang bisa dimobilisasi sewaktu-waktu,”tegas Kabag Ops Polresta Banyuwangi, dilansir dari detikjatim.com, Senin,(14/11/2022).

Untuk memaksimalkan pengawasan, lima CCTV yang langsung terkoneksi dengan Mabes Polri sudah terpasang di ASDP Ketapang. Kelima CCTV itu terpasang di pintu masuk Pelabuhan dan area dalam pelabuhan.

“Semuanya dengan teknologi solar cell. Sebelumnya sudah ada puluhan CCTV milik ASDP. Ini tambahan,”imbuhnya.

Petugas sendiri menurutnya juga sudah mencatat jam-jam padat pelabuhan. Seperti aktivitas roda 4 pribadi dan beberapa logistik yang mulai ramai sejak subuh hingga pukul 9 pagi. Kemudian aktivitas logistik yang kembali ramai jelang sore hingga tengah malam.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *