Weacrejatim.com, Bangkalan – Asosiasi Kepada Desa (AKD) Bangkalan meminta DPRD Kabupaten Bangkalan untuk tidak menyamakan pengalaman kerja dengan sebuah kertas (ijasah).
Pernyataan itu dilontarkan oleh Sekretaris AKD Bangkalan, Jayus saat rapat di Gedung DPRD Bangkalan pada Selasa (4/4). Ia mengaku kecewa saat kepemimpinan hanya dinilai dari tingginya sekolah. Kata dia, pendidikan tinggi tidak menjamin sukses dalam kepemimpinan selama 6 tahun.
“Jiwa seorang pemimpin tidak bisa di beli dengan sebuah ijasah” kata dia.
Dia mangaku siapapun bisa memiliki ijasah. Namun tidak dengan pengalaman dan jiwa kepemimpinan.
“Jadi pemerintah harus bisa membedakan antara orang yang berpengalaman dengan orang yang hanya memiliki ijasah,”pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut Syaiful Ketua DPRD Komisi A mengaku akan menampung semua masukan yang ada untuk dijadikan sebuah perubahan yang lebih baik di pra perda.
“Kami akan menampung semua masukan yang masuk pada kami. Selama itu tidak menyalahi aturan yang ada” ujarnya.
Sementara itu ia mengaku dalam publik hearing yang dilakukan kali ini. Mengundang beberapa pihak. Diantaranya, LSM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta Akademisi.
“Dengan demikian bisa kalian nilai. Rapat dengar pendapat ini memang untuk menampung semua masukan untuk kami kaji dengan TA kami, baru kita bisa merumuskan” tegasnya. (Fauzan)