Wecare Jatim – Semenjak naiknya harga BBM 03 September lalu, banyak aksi demo tolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Mahasiswa hingga para Buruh. Presiden KSPI yang juga merupakan Presiden Partai Buruh, Said iqbal menegaskan bahwasanya akan melakukan aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu buruh (6/9/2022).
“Aksi demo diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honoren, PRT, buruh migran, miskin kota dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi akan dilakukan di kantor gubernur” ujarnya melalui pernyataan tertulis, senin (5/9/2022).
Adapun tujuan dilakukannya aksi demo para buruh ini, meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM.
Rencana aski demo ini juga sudah di dengar Presiden Jokowi. Jokowi memberikan tanggapan soal rencana aksi demo ini untuk dilakukan dengan cara yang baik-baik. (5/9/2022).
Bersama aksi tersebut,buruh akan mendesak pimpinan DPR untuk memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para Menteri yang terkait. Said juga mengatakan, ada beberapa alasan buruh menolak kenaikan harga BBM. Salah satunya, dengan naiknya harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat. padahal, daya beli sudah turun hingga 30% saat ini. oleh karenanya, dengan kenaikan harga BBM saat ini, diperkirakan daya beli akan turun hingga 50%.
Sementara itu, aksi demo menolak kenaikan harga BBM sudah dilakukan oleh Aliansi Himpunan Mahasiswa Isam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Selain menolak kenaikan harga BBM, buruh juga mendesak pemerintah untuk mnecabut segera UU Omnibus Law Cipta Kerja, menuntut kenaikan UMK/UMSK juga mendesak DPR untuk membentuk Panitia Kerja BBM.
“ DPR membentuk Panitia Kerja atau Pansus BBM. Sudah terlalu lama DPR diam. Saatnya kamu bersuara. Suarakan suara rakyat. Kamu punya hak angket, kamu punya hak inerpelasi. Bahkan punya hak untuk impeachent. Gunakan itu untuk rakyat,” ungkap Said Iqbal Presiden Partai Buruh.
Demo tidak akan berhenti hari ini. Aksi terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia, Anak muda, Anak Milenial Hingga Gen Z. (Redaksi)
