Wecare Jatim – Pemerintah berencana untuk meninggalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memiliki esensi besar tau bernilai oktan.
Pemerintah kini sudah tidak memberikan penugasan kepada PT Pertamina untuk menjual bensin dengan nilai oktan 88 atau yang dikenal dengan merek premium yang sampai tahun lalu masih subsidi.
Pemerintah secara resmi, mulai menghapus spesifikasi BBM RON 88 dari pengendara publik pada 1 Januari 2023 mendatang.
Penghapusan ini dilakukan untuk menuju BBM yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah telah menulis dalam peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang kendaraan Bermotor Tipe baru Kategori M, N, dan O. Peraturan ini diatur tentang penerapan baan bakarstandart emisi euro 4.
Sugeng Suparwoto, Ketua Komisi VII DPR menyebutkan Permen LHK No. 20 tahun 2012 menyiratkan bahwa dengan mengharuskan penerapan BBM standart emisi euro 4, maka BBM yang dijual di Indonesia harus memiliki spesifikasi bensin dengan nilai oktan tinggi Ron 95-98.
Setelah bensin RON 88 dihapuskan, secara bertahap pemerintah akan melanjutkan penghapusan pada BBM RON 92 atau setara pertamax. Namun, belum dirinci kapan BBM jenis ini akan dihapuskan.
Sugeng menyarankan bahwa BBM yang ber subsidi sebaiknya yang memiliki jenis oktan dengan kualitas tinggi, bukan yang seperti saat ini. semakin tinggi kualitas BBM, makan akan semakin bagus untuk lingkungannya.
Kementrian ESDM memastikan bahwa BBM beroktan rendah dibawah RON 90 akan di hapus pada 1 Januari 2023 mendatang. Dengan begitu, BBM dibawah RON 90 yakni premium RON 88 milik SPBU pertamina dan Revvo 89 milik SPBU Vivo tidak boleh lagi di pasarkan.
Pemerintah telah memutuskan untuk menghapus penjualan BBM beroktan rendah pada tanggal 31 Desember 2022 mendatang. Oleh karenanya, untuk mematuhi kebijakan tersebut, perusahaan berencana untuk menghabiskan stok Revvo 89 terlebih dulu.
