Tidak Hanya Obat Sirop, Vape Juga Bisa Tercemar EG dan DEG

Wecare Jatim- Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Griffith University Australia Dicky Budiman meminta pemerintah untuk menganalisis temuan cemaran dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) di produk lain, selain obat sirop.

Salah satu yang kemudian disorot adalah kemungkinan adanya DEG di vape atau rokok elektronik.

banner pulkada

Pasalnya, mengutip beberapa jurnal, Dicky menekankan temuan DEG di vape kerap teridentifikasi lantaran banyak produk vape mengandung zat pelarut polietilen glikol.

Misalnya, dalam jurnal NIH (National Institute of Health), para ahli menganalisis 42 model dari 14 merek cairan isi ulang vape atau rokok elektronik.

Ditemukan adanya dietilen glikol hingga etilen glikol. Meskipun masih berada dalam batas yang diizinkan untuk produk makanan dan farmasi, para peneliti khawatir lantaran senyawa tersebut berpotensi beracun.

Dilansir dari Detik.com, Selasa (1/11/2022), Dicky mengatakan, “Vape yang umumnya beredar di pasaran itu mengandung polietilen glikol. Artinya, zat pelarut itu bukan hanya ada di obat sirup, tetapi juga di vape atau rokok elektrik.”

“Kalau polietilen glikol yang ada di vape terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol, sama seperti cemaran yang ditemukan di obat sirop, maka vape pun punya risiko berbahaya termasuk sebabkan gangguan ginjal akut,” lanjutnya.

Cemaran EG maupun DEG juga bisa masuk ke tubuh ketika terhirup, bukan hanya dikonsumsi, seperti meminum obat sirop.

Hal ini menandakan pentingnya pengawasan berkala dilakukan pemerintah untuk melihat kemungkinan cemaran EG dan DEG di banyak produk, tidak hanya obat sirup. Laporan kasus gagal ginjal akut yang diduga kuat akibat EG dan DEG disebutnya menjadi momentum untuk meningkatkan pengujian.

Sumber : Detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *