Wecare Jatim – Drg. Astari Puteri patah arang. Dosen muda Departemen Patologi Mulut dan Maksilofasial Universitas Airlangga (Unair) lulus Beasiswa Chevening setwlah tiga kali gagal.
Dari kegagalan tersebut, drg. Astari belajar banyak hal, utamanya strategi untuk lulus seleksi beasiswa Chevening.
Dilansir dari Detik.com, Jumat (28/10/2022), Dosen muda tersebut mengatakan bahwa esai sangatlah penting.
Menurutnya, isi mengenai rencana karier menjadi amat krusial karena beasiswa Chevening mencari future leaders atau pemimpin masa depan.
“Jadi kita harus pulang setelah studi,” Ungkapnya dikutip dari Detik.com.
Soal penyusunan esai, ia juga memberikan tips yang perlu dicatat bagi yang ingin melamar beasiswa Chevening.
Menurutnya, hendaknya reviewer esai adalah orang yang sudah punya pengalaman ikut beasiswa serupa.
Seorang reviewer esai sebaiknya adalah orang yang sudah pernah kuliah di Inggris maupun penerima beasiswa lain.
Seorang reviewer esai akan memberikan berbagai masukan terkait esai yang dibuat, misalnya dari segi penggunaan grammar ataupun yang lainnya.
Berdasarkan pengalaman drg. Astari, kegagalannya di percobaan-percobaan sebelumnya disebabkan tidak ada yang merevisi dan me-review esai yang ditulisnya.
Namun, sebelum menulis esai, hal paling awal yang harus dilakukan menurutnya adalah membaca segala informasi beasiswa tanpa terburu-buru.
Melalui berbagai pengalamannya itu, kini dia mendapatkan dukungan pendidikan untuk menempuh gelar magister pada program Diagnostic Oral Pathology, Sheffield University.
Sumber : Detik.com