Kroscek Ulang Data Kemiskinan Di Surabaya

Kemiskinan di Surabaya

Wecare Jatim- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan verifikasi dan kroscek ulang pada 23.523 data kemiskinan ekstrem dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), berdasarkan riset yang dilakukan tahun 2019 lalu.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyatakan bahwa hasil kroscek itu nantinya akan diserahkan lagi untuk di-update data ke pemerintah pusat.

banner pulkada

Dikutip dari SuaraSurabaya.net, Selasa (18/10/2022), Eri Cahyadi mengatakan, “Jadi data setiap rumah yang masuk kategori miskin atau tidak sudah ada fotonya, sudah ada kondisi rumahnya, sudah ada pengeluarannya. Jadi yang masuk kategori miskin itu adalah pendapatannya sekitar Rp600 ribu, tapi saya naikkan Rp1,5 juta karena ini Surabaya.”

Eri Cahyadi memastikan, bahwa pemkot akan terus concern (fokus) terhadap upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Salah satu upaya yang sedang dilakukan pemkot saat ini adalah melalui program padat karya.

Tidak hanya itu, Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menerangkan soal kategori kemiskinan ekstrem yang merupakan warga yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan.

Dikutip dari SuaraSurabaya.net, Anna mengatakan, “Jadi data kemiskinan ekstrem ini bukan dari pemkot, tapi dari pemerintah pusat berdasarkan data dari BKKBN tahun 2019. Sehingga data ini kita lakukan kroscek verifikasi.”

Agar diketahui validitas data tersebut, Anna menyatakan, beberapa proses verifikasi dan kroscek data di Surabaya dilakukan dengan beberapa tahapan.

Pertama, kroscek dilakukan dengan data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kedua kroscek dengan Data Terpadu Masyarakat Surabaya (DTMS).

Dan ketiga, kroscek dengan Cek-In warga untuk diketahui orang tersebut KTP dan domisilinya apakah benar di Surabaya.

Sumber : SuaraSurabaya.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *